Jakarta – presiden Jokowi mengejar-ngejar komisi pemilihan umum (KPU) untuk mempercepat pemberian insentif kinerja 50 persen kepada seluruh komisioner dan anggota KPU seluruh Indonesia.
“Saya mohon maaf, sejak 2014 tidak ada kenaikan tunjangan insentif Saya baru tau, kemarin bahwa sejak 2014 sehingga kemarin langsung saya kejar-kejar pokoknya saya besok nggak akan datang di rapat konsolidasi kalau belum saya tandatangani,”ujar Presiden Jokowi.
Ungkapan ini disampaikan Presiden Jokowi dalam acara rapat konsolidasi nasional kesiapan pilkada 2024 di jakarta. Selasa (20/8/24).
Menurut Jokowi kinerja jajaran KPU dari tingkat pusat sampai daerah telah bekerja keras dan sukses dalam menggelar pemilu pilpres dan pileg secara aman, tertib dan lancar.
Jokowi menambahkan tugas KPU sangat berani usai menghadapi pilpres,pileg dan sengketa di mahkamah konstitusi, kini jajaran KPU harus menghadapi penyelenggaraan pilkada 2024 yang sama-sama berat. Lantas Jokowi menyinggung soal tunjangan insentif KPU belum mengalami kenaikan sejak 2014 lalu, dirinya pun mengakui bahwa baru mengetahui kemarin. Jokowi langsung meminta maaf akan hal tersebut.
Dan terkait insentif pemerintah sudah menghitung berapa insentif yang akan diberikan kepada seluruh petugas KPU seluruh Indonesia.
“Formasi kenaikannya sederhana dihitung-hitung ketemu dan kemarin diputuskan kenaikannya (tunjangan insentif) sebesar 50%,”jelasnya.
Sebelum mengakhiri pidato sambutanya. Jokowi mengingatkan kepada KPU untuk masalah data pemilih harus lebih akurat dan logistik surat-surat tidak ada kerusakan di hari H pencoblosan pilkada serentak 2024.